BANYUWANGI - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Banyuwangi berpotensi mencetak quattrick dengan memenangkan pemilihan calon legislatif empat kali berturut-turut pada Pemilu 2024. Bila hal itu terealisasi, maka torehan manis di pesta demokrasi tahun ini bakal memperpanjang catatan emas kubu banteng dan berpeluang kembali memimpin parlemen di Bumi Blambangan.
Di saat yang sama, perolehan suara PDI Perjuangan pada Pileg 2024 tak sejalan dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 3 itu menempati posisi paling buncit menurut hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan oleh lembaga survei.
Kendati demikian, Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, I Made Cahyana Negara optimis partainya mendominasi parlemen. Dan tidak menutup kemungkinan menempati pucuk pimpinan DPRD Banyuwangi. Dikatakan Made, berdasarkan hasil penghitungan internal PDI Perjuangan diperkirakan meraih 11 sampai 12 kursi. "Artinya kursi Ketua DPRD (Banyuwangi) bisa diamankan, karena kita pemenang, " ucapnya, Selasa (20/02/2024).
Made melegitimasi kemenangan ini sebab suara partai kompetitornya jauh di bawah PDI Perjuangan. Sebut saja PKB yang selama ini membuntuti suara PDI Perjuangan, pada pemilu ini diprediksi hanya meraih 9 kursi. Menurutnya ada beberapa dapil yang menyumbang dua kursi untuk partai asuhan Megawati tersebut, yakni Dapil III, IV, dan V. Untuk dapil lainnya kemungkinan hanya mendapatkan satu kursi per dapil.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Pasangan Ideal Anies?
|
Made menyebut hasil evaluasi internal, dapil yang hanya memperoleh satu kursi akan dipasang caleg yang lebih potensial. Sebab saat ini, kata dia, masih banyak caleg yang hanya mendapatkan suara minim. Karena menurutnya, perolehan suara itu tergantung calegnya. "Kalau calegnya potensial, bekerja di masyarakat bagus, ya hasilnya juga bagus. Kita masih banyak caleg yang dapat suara di bawah seribu, " tegasnya.
Dia menegaskan, mesin partai sudah bekerja maksimal. Sehingga kedepan pihaknya akan memastikan caleg yang maju harus benar-benar potensial. "Kalau mesin partai sudah maksimal, tinggal masing-masing caleg yang harus dimaksimalkan lagi, " pungkas Made. (*)